Rabu, 12 November 2014

Sekilas dari Kota Payakumbuh





LUAS DAERAH/  AREA                                                     : 84 km2
JUMLAH PENDUDUK/  THE NUMBER OF SOCIETY            :+ 129.000 ribu jiwa
JUMLAH KECAMATAN /   REGENCIES                                    :  5
JUMLAH KELURAHAN / DISTRICTS                             :  76

Kota Payakumbuh ini terbentuk pada  zamannya Pemerintahan HINDIA BELANDA masa tempo dulu, disaat keterlibatannya dalam perang PADRI ( 1803 – 1821 ).
 Dimana kota tertuanya terletak di “ AIE TABIK “ dan
mempunyai peninggalan sejarahyaitu “ Jembatan Ratapan Ibu “ yang telah dibangun pada tahun 1840.
 Dahulunya kota ini, sebagai tempat berkembangan depot penyimpanan kopi dan salah satu distrik administrasi pemerintah Hindia Belanda.


Payakumbuh town was formed by the government Hindia Belanda when it was on Padri war ( 1803-1821). Payakumbuh used to locate in “ AIE TABEK “ . in addition it has historical relic is “ jembatan ratapan ibu “ . it was built in 1840.

Pemerintahkota payakumbuh tidak mau ketinggalan dari segala bidang pembangunan kota dari kota yang lainnya terutama di sumatera barat. Pemerintah Kota Payakumbuh telah memprioritaskan tiga sector unggulan guna menatap masa depan yang lebih baik yakni: pertanian, industri perdagangan, dan sector pariwisata. Dengan itu Kota Payakumbuh senantiasa terus berbenah sehingga menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara termasuk para investor untuk berkunjung ke Kota Payakumbuh.

The development of payakumbuh is always supported by the government in all aspects. Three prominent sectors have been prioritized by its government for the better future; for instance, agriculture, trade, and tourism. Therefore it  has been trying to reform itself by aiming for domestic, foreign, and the investor to visit it.

Kota Payakumbuh dengan budayanya yang unik, jika dipadukan dengan keramah tamahan serta keelokan dan keindahan alamnya akan menjadikannya berbeda dengan daerah lainnya di Sumatera Barat. Payakumbuh siap menyambut wisatawan dengan keindahan alam, atraksi budaya, permainan anak nagari, wisata kuliner pada malam hari, dan keragaman yang menimbulkan keunikan tersendiri.

The combination both generous and the beautiful of nature will set payakumbuh difference with the others town in west sumatera. it is always ready to welcome the tourists by showing the beautiful of nature, culture performance, anak nagari’s games, culinary(Batiah, Gelamai , Beras Rendang dan gurihnya kerupuk jangek  [Kripik dari kulit kerbau khas kota Payakumbuh]), and the unique payakumbuh itself
Dimalam hariny kemungkinan kita bisa terkesima melihat terang benderangnya lampu dari Pedagang Kali Lima Kuliner Malam ( PKLKM) berjejeran di sepanjang bahu jalan raya kota Payakumbuh.

Tertata rapi untuk Pedagang Kaki Lima Kuliner Malam tersebut.
Disana berjejer aneka ragam macamnya makanan khas kotanya.

You would be amazed by the beauty of street traders’ lights which exist at night, and they have been arranged for street traders, and the varieties of culinary which served.

Payakumbuh telah mendapatkan penghargaan IMP (Inovasi Managemen Perkotaan) tahun 2012.
Penghargaan IMP diberikan kepada Payakumbuh karena kota ini punya inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima dan drainase perkotaan.Pasar sehat payakumbuh dan kuliner malam merupakan unggulan yang mendapatkan nilai tertinggi pada penghargaan tersebut.Selain dari itu, kota Payakumbuh juga masuk nominasi nasional mendapatkan Indonesia Green Region Award (IGRA) tahun 2012. Payakumbuh juga mewakili Indonesia didalam penghargaan Regional Workshop on Urban Health Equity Assessment and Intersectoral di New Delhi pada 27-29 November. 

Payakumbuh has got IMP award ( Inovasi Managemen Perkotaan ) in 2012. IMP award was given because it has the new innovation in sanitation, waste management, healthy traditional market, the conduction of street traders. Both healthy traditional market and night culinary got the highest point in that event. In addition, payakumbuh was nominated to get Indonesia Green Region Award (IGRA) in 2012, and payakumbuh delegated Indonesia in  Regional Workshop on Urban Health Equity Assessment and Intersectoral in New Delhi on 27-29 November.

Kota Payakumbuh terkenal juga dengan julukan didaerah sebutan “ kota BATIAH “. BATIAH adalah sejenis makanan tradisional  yang terbuat dari beras khas nya kota Payakumbuh.  


Payakumbuh also known as “ kota batiah “ Batiah is a kind of traditional culinary which is made with special rice.

Julukan BATIAH ini diartikan juga Kota:

the name of “BATIAH “ can be translated:

B = bersih / clean
A = Aman/ save
T= Tertib/order
I = Indah/beautiful
A = Asri/green
H = Harmonis/harmony

Tidak ada komentar:

Posting Komentar