tampak atas
Jembatan
tersebut menjadi terkenal dan bersejarah karena menjadi tempat eksekusi para
pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda di zaman penjajahan.Dari cacatan
sejarah, para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap Belanda digiring
menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di bibir jembatan. Setelah itu,
mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api, sehingga tubuh mereka langsung
jatuh ke Sungai Batang Agam dan dihanyutkan arus deras.
Masyarakat, terutama kaum wanita, setiap menyaksikan eksekusi itu hanya bisa
menangis melihat para pejuang bangsa ditembaki, lalu mati dan jasadnya jatuh ke
sungai serta dihanyutkan air. Untuk mengenang peristiwa itu, maka jembatan
tersebut diberi nama “Ratapan Ibu”. Disana juga dibangun sebuah patung wanita
paruh baya sedang menangis menyaksikan kekejaman tentara Belanda di areal
jembatan tersebut.
In
Dutch colonization this bridge used to be place for executing the soldiers who
was an Indonesian. Those soldiers was taken to the near of the bridge, and they
were shot, and directly they fell to Batang Agam river, unfortunately no one
could do anything to save them including the women, and they cried to watch
that tragedy. As a result for commemorating that tragedy the statue was built –
the crying old lady it is called Jembatan Ratapan Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar