Rabu, 12 November 2014

Jembatan Ratapan Ibu


tampak atas

Jembatan tersebut menjadi terkenal dan bersejarah karena menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda di zaman penjajahan.Dari cacatan sejarah, para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap Belanda digiring menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di bibir jembatan. Setelah itu, mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api, sehingga tubuh mereka langsung jatuh ke Sungai Batang Agam dan dihanyutkan arus deras. Masyarakat, terutama kaum wanita, setiap menyaksikan eksekusi itu hanya bisa menangis melihat para pejuang bangsa ditembaki, lalu mati dan jasadnya jatuh ke sungai serta dihanyutkan air. Untuk mengenang peristiwa itu, maka jembatan tersebut diberi nama “Ratapan Ibu”. Disana juga dibangun sebuah patung wanita paruh baya sedang menangis menyaksikan kekejaman tentara Belanda di areal jembatan tersebut.



In Dutch colonization this bridge used to be place for executing the soldiers who was an Indonesian. Those soldiers was taken to the near of the bridge, and they were shot, and directly they fell to Batang Agam river, unfortunately no one could do anything to save them including the women, and they cried to watch that tragedy. As a result for commemorating that tragedy the statue was built – the crying old lady it is called Jembatan Ratapan Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar